Tuesday, July 7, 2020

DEFINISI DAN SUSUNAN LAPISAN PERKERASAN LENTUR

DEFINISI PERKERASAN LENTUR
Yang dimaksud dengan perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan dibawahnya. Bersifat fleksibel (tidak kaku) karena modulus elastisitasnya (E) tidak terlalu tinggi (+10000 kg/m2), sehingga penyebaran beban roda lalulintas ketanah dasar tidak terlalu lebar/luas.
Karakterisrtik-karakteristik perkerasan lentur antara lain :
1. Bersifat elastis jika menerima beban sehingga dapat memberi kenyamanan bagi pengguna jalan.
2. Pada umumnya menggunakan bahan pengikat aspal.
3. Seluruh lapisan ikut menanggung beban.
4. Penyebaran tegangan ke lapisan tanah dasar sedemikian sehingga tidak merusak lapisan tanah dasar.

SUSUNAN LAPISAN PERKERASAN LENTUR
Bagian perkerasan lentur umumnya meliputi : lapisan tanah dasar (sub grade), lapisan pondasi bawah (sub base), lapisan pondasi atas ( base), lapisan permukaan (surface).

1.    Lapisan tanah dasar (sub grade).
Lapisan tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan yang merupakan permukaan dasar sebagai perletakan dari bagian-bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan  daya dukung tanah dasar.
Perkerasan jalan diletakkan diatas tanah dasar dengan demikianh secara keseluruhan mutu dan daya tahan konstruksi perkerasan rak lepas dari sifat tanah dasar. Tanah yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah tanah dasar yang berasal dari lokasi itu sendiri atau didekatnya, yang telah dipadatkan sampai tingkat kepadatan tertentu sehingga mempunyai daya dukung yang  baik serta berkemampuan mempertahankan peruabhahn volume selama masa pelayanan walaupun terdapat pelayanan kondisi lingkungan dan jenis tanah setempat. Sifat masing-masing jenis tanah tergantung dari tekstur, kepadatan, kadar air,kondisi lingkungan, dan lain sebagainya.
Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :
a) Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalulintas.
b) Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
c) Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya atau akibat pelaksanaan.
d) Lendutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan lalu lintas dari macam tanah tertentu.
e) Kondisi geologis dari lokasi jalan perlu dipelajari dengan teliti jika ada kemungkinan lokasi jalan berada pada daerah patahan, dll.

2.    Lapisan pondasi bawah (sub base).
Lapisan pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan pondasi atas (base) dengan lapisan tanah dasar (sub grade).
Fungsi lapisan pondasi bawah antara lain :
a) Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
b) Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghemartan biaya konstruksi).
c) Untuk mencegah tanah dasar masuk kedalam lapisan pondasi.
d) Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat – alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca. 
Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR ≥ 20 %, PI ≤ 10 %) yang relatif lebih baik dari tanah  dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah.Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan.

3. Lapisan pondasi atas (base).
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan pondasi bawah (sub base) dengan lapisan permukaan (surface).
Fungsi lapisan pondasi atas antara lain :
a) Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda 
b) Sebagai perletakan erhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapisan pondasi atas umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik.
Bermacam-macam bahan alam/bahan setempat (CBR ≥ 50%, PI ≤  4%) dapat digunakan sebagai bahan lapisan pondasi atas, antara lain: batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

4. Lapisan permukaan (surface).
Lapisan permukaan adalah lapisan perkerasan yang paling atas dan langsung menerima beban lalulintas eerta mendistribusikan beban yang diterimanya ke lapisan perkerasan dibawahnya.
Fungsi lapisan permukaan antara lain :
a) Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda.
b) Sebagai lapisan kedap air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan akibat cuaca.
c) Sebagai lapisan aus (wearing course)
Bahan untuk lapisan permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapisan pondasi atas, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalulintas. Pemilihan bahan  untuk lapisan permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana, serta pentahapan konstruksi agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.
Jenis lapisan permukaan yang umum dipergunakan di Indonesia antara lain:
a) Lapisan bersifat Nonstruktursl, yang berfungsi sebagai lapisan aus dan kedap air.
b) Lapisan bersifat Struktural, berfungsi sebagai lapisan yang menahan dan menyebarkan beban roda.

No comments:

Post a Comment

BANGUNAN UTAMA

 BANGUNAN UTAMA   Bangunan utama ini diletakkan melintang sungai yang menyadap air sungai disalurkan ke saluran irigasi untuk keperluan ir...