Metodologi Umum
Metoda perancangan didasarkan pada prosedur desain empiris, seperti misalnya Metoda CBR.
a). Persyaratan Rancangan Dasar untuk Jalan Baru.
Ada 3 (tiga) langkah Utama yang harus diikuti dalam perancangan perkerasan jalan baru, yaitu:
- i) Hitunglah jumlah beban lalu lintas berdasarkan konfigurasi
- ii) Beban sumbu standar yang akan melalui jalan tersebut. Hitung kekuatan daya dukung tanah dasar.
- iii) Pertimbangkan i) dan ii) pilihlah kombinasi yang paling ekonomis untuk bahan-bahan perkerasan serta ketebalan lapisan yang akan mencukupi pelayanan selama umur rencana dengan hanya melakukan pemeliharaan rutin saja.
b). Persyaratan Rancangan Dasar untuk Peningkatan jalan. Untuk perkuatan atau rekonstruksi perkerasan-perkerasan yang ada, diambil pendekatan yang sama. Akan tetepi adalah dimungkinkan,untuk melakukan review desain dengan data ditempat pada saat perkerasan jalan akan dilaksanakan, dengan menyederhanakan kembali rancaflgan semula, yang mungkin rancangannya sudah berselang lama dari masa pelaksanaan.
i).Perhitungan lalu lintas dapat diambil dari lalu lintas yang ada, berdasarkan prosedur dan prakiraan pertumbuhan lalu lintas tahunan, selama 10 tahun.
ii).CBR tanah dasar review dapat ditentukan dilapangan dengan cara menggali lubang uji pada sekitar perkerasan yang ada, dan melakukan uji Penetrometer Kerucut Dinamik (DCP).
Metoda Group Index
Nilai Group Index, dihirung berdasarkan rumus dibawah ini:
- Group Index = 0,2 a + 0,005 a.c + 0,01 b.d
dimana:
a = sebagian dari presentase material yang lolos saringan no. 200,yang lebih besar 35% dan tidak lebih besar dari 75%, yang dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat antara 0-20
b = sebagian dari presentase material yang lolos saringan no. 200, yang lebih besar dari 1,5% dan tidak lebih dari 55% dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat antara 0-40
c = sebagian dari batas cair yang lebih besar dari 40% dan tidak lebih dari 60% dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat antara 0-20.
d = sebagian dari indeks plastis yang lebih besar dari 10% dan tidak lebih besar dari 30%dinyatakan sebagai bilangan positip, bulat antara 0 - 20.
Rentang nilai group index yang berlaku adalah 0 sampai 20.
Kekurangan metoda ini adalah :
- Gambaran angka group index, tidak mencerminkan perilaku tanah dasar, dalam menerima beban lalu lintas
- Berat maupun komposisi kendaraan dan konfigurasinya tidak disinggung sama sekali ,padahal factor-factor ini sangat menentukan kerusakan Perkerasan.
- Tidak memperhitungkan komposisi lapisan perkerasan dan kualitasnya
- Tidak memperhitungkan faktor lingkungan (temperatur, curah hujan, dan geometrik jalan).
- Parameter kerusakan jalan tidak terukur
Metoda CBR
Metoda ini paling banyak dipakai untuk perencanaan perkerasan lentur.
Pemeriksaan CBR, dalam hal ini, dilakukan terhadap tanah dasar, dapat dilakukan dilaboratorium atau dilapangan. Nilai CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar, dengan kedalaman dan kecepatan Penetrasi yang sama.
Dilaboratorium contoh tanah dimasukkan kedalam silinder logam (mold) diameter 15,24 cm dan tinggi 17,78 cm dan dilakukan penumbukan dengan alat tumbuk sebagaimana pemeriksaan pemadatan. Sesudah penumbukan cetakan ini ditempatkan pada mesin penetrasi kapasitas 4,45 ton dengan kecepatan penetrasi sebesar 1,27 mm/menit. Pembacaan pembebanan dilakukan pada serangkaian penetrasi mulai dari 0,0125’’ sampai 0,50’’.
Bilamana disyaratkan contoh dalam kondisi rendaman (soaked), contoh didalam silinder logam direndam selama 96 jam, baru dilakukan test.
Inlay CBR dinyatakan dalam presentase beban yang menyebabkan penetrasi 2,5 mm atau 5 mm terhadap beban standar.
No comments:
Post a Comment